Polisi Pengeroyok Kader HMI di Sulbar yang Dipatsus Bertambah 11 Orang

Posted on


Makassar, SiberNusa

Jumlah polisi yang mengeroyok kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) dan ditempatkan di tempat khusus (Patsus) bertambah menjadi 11 orang dari yang sebelumnya berjumlah 7 orang.

“Iya betul, 11 polisi sudah ditempatkan dipatsus terkait pengeroyokan kader HMI di Mamuju,” kata Kabid Humas Polda Sulbar, Kombes Pol Slamet Wahyudi kepada CNNIndonesia.com, Minggu (5/1).

Slamet menuturkan bahwa belasan oknum polisi tersebut masih menjalani pemeriksaan di Propam Polda Sulbar.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sementara ini masih diperiksa,” ujarnya.

Peristiwa ini bermula ketika Bripda SA dan Bripda IA bertamu di asrama putri untuk menemui kekasih Bripda SA, Rabu (1/1). Kemudian korban, Ramli menegur kedua polisi tersebut, karena sudah lewat jam bertamu.

Tidak terima ditegur, kedua polisi itu terlibat cekcok hingga berujung pada pengeroyokan. Mereka juga memanggil rekan-rekan polisi yang lainnya.

“Kronologinya dari HMI yang dulu memukul, karena (polisi) ini (dipukul), akhirnya teman-temannya, tapi karena datang banyak orang akhirnya terjadilah saling berantem,” ungkapnya.

Setelah peristiwa itu, massa dari HMI mendatangi kantor Polres Mamuju untuk menuntut anggota polisi yang menganiaya kadernya ditangkap. Mereka menggelar aksi demonstrasi yang berlangsung malam hari.

Massa akhirnya berhenti berunjuk rasa setelah Kapolda Sulbar, Irjen Pol Adang Ginanjar menemui massa HMI dan meminta maaf atas peristiwa tersebut.

Akibat kejadian itu, Ramli mengalami luka patah di bagian hidung dan sempat menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara Mamuju.

“Korban sementara ini sudah keluar dan sempat dirawat. Seluruh biaya pengobatan ditanggung oleh Polda Sulbar,” pungkasnya.

(mir/DAL)


[Gambas:Video CNN]