DPRD Minta Pemprov Kaji Penghapusan Rute TransJakarta Koridor 1

Posted on


Jakarta, CNN Indonesia

Ketua Komisi B DPRD Jakarta Novan Harivan Paloh meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengkaji wacana penghapusan rute TransJakarta Koridor 1 Blok M-Kota.

Novan menilai wacana penghapusan rute ini terkesan mendadak dan tanpa kajian mendalam.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini jangan serta merta langsung mengeluarkan kebijakan tanpa ada kajian,” kata Novan, Sabtu (21/12).

Wacana penghapusan rute Koridor 1 Blok M – Kota lantaran pemerintah menganggap rute tersebut tumpang tindih jika MRT Lebak Bulus-Kota sudah tersambung.

Ia meminta Pemprov Jakarta mengkaji sejumlah hal, termasuk kapasitas penupang MRT dan TransJakarta. Menurutnya pemerintah Jakarta harus melakukan kajian secara menyeluruh agar kenyamanan penumpang tidak terganggu.

“Artinya tidak serta merta masyarakat diharuskan naik MRT kan, nah kapasitas MRT-nya sampai enggak dengan masyarakat yang istilahnya yang menggunakan moda transportasi tersebut dan kapasitas sekarang per harinya,” ujar dia.

“Harus dikaji secara menyeluruh dulu. Karena ini moda kebutuhan transportasi yang dibutuhkan masyarakat dalam keseharian yang menggunakan transportasi publik,” lanjutnya.

Menurut Novan dalam jam-jam tertentu, dua moda transportasi ini sama-sama padat penumpang. Menurut dia jika rute Koridor 1 dihapuskan, maka akan menimbulkan kepadatan di MRT.

“Kita harus membagi juga ruang umum, tidak ada kenyamanan masyarakat, gitu kan. Jangan sampai desak-desakan,” tutur Novan.

Selain kajian mengenai kapasitas, dia juga meminta penerapan tarif nantinya disesuaikan. Sebab selama ini kedua moda transportasi tersebut memiliki tarif yang berbeda meski sama-sama dapat disbusidi Pemprov Jakarta.

“MRT dan TransJakarta kan disubsidi sama Pemprov Jakarta, nah ini kan tiketnya disesuaikan harganya. Kalau saya lebih melihat bahwa kapasitas penumpangnya dulu. Artinya ini yang harus kita perhatikan. Kedua, kalau istilahnya ada beda harga SiberNusa MRT dan TransJakarta mungkin dikaji dulu. Mana masyarakat yang naik MRT mana yang naik TransJakarta,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengungkapkan wacana menghapus TransJakarta koridor 1 Blok M-Kota jika MRT Lebak Bulus-Kota sudah tersambung untuk mengurangi tumpang-tindih layanan.

“Terkait dengan perencanaan untuk tumpang-tindih layanan memang sudah masuk juga dalam rencana induk transportasi Jakarta bahwa contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai dengan Kota terbangun,” kata Syafrin, sepertidikutip dari detikcom.

“Maka untuk layanan koridor 1 TransJakarta dari Blok M sampai dengan kota itu ditiadakan.”

Dia mengatakan bus yang biasanya melayani koridor tersebut juga bisa dialihkan ke koridor lain. Dia mengatakan wacana penghapusan koridor lain yang berhimpitan dengan angkutan berbasis rel juga akan dibahas.

“Nanti unit busnya akan dialihkan untuk mengisi kekosongan layanan lainnya. Demikian pula halnya dengan layanan yang nantinya akan berhimpitan dengan angkutan rel,” ujarnya.

Kepala Departemen CSR dan Humas TransJakarta, Ayu Wardhani, mengatakan pihaknya tetap memperhatikan masukan pelanggan. Dia juga menyebut pengoperasian TransJakarta merupakan kebijakan Pemprov Jakarta.

“Pengoperasian transportasi publik di Jakarta, merupakan kebijakan pemerintah Provinsi. Tentunya kami tetap memperhatikan beberapa masukan dan saran para stakeholder, diantaranya adalah para pelanggan TransJakarta yang setiap hari menggunakan layanan,” kata Ayu.

(tim/dmi)

[Gambas:Video CNN]