Jakarta, SiberNusa —
Rizky Agam selaku putra IA yang merupakan korban tewas penembakan bos rental mobil di rest area KM 45 Tol Jakarta-Merak mengaku sempat ditodong senjata api oleh pelaku yang merupakan anggota TNI AL.
Ia menyayangkan pernyataan Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto yang dinilai tak sesuai dengan fakta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sangat disayangkan sekali, tadi pernyataan dari Bapak Kapolda ada pengurangan kata. Jadi, awal mulanya itu kita sudah ditodongkan pistol terlebih dahulu pada saat di Pandeglang,” kata Rizky di Koarmada RI, Jakarta, Senin (6/1).
Rizky mengaku meski ditodong pistol oleh pelaku, ia bersama keluarganya masih sempat menawarkan untuk bicara baik-baik.
“Padahal kita sudah menawarkan persuasi untuk ngobrol baik-baik, tapi yang mengaku anggota TNI AL ini, ‘minggir kamu kalau saya tembak’, ‘tenang pak’ kata orang tua saya, ayah saya. Kita ngobrol dulu di sini, ini mobil rental,” ucap dia.
Setelah penodongan itu, Rizky bersama rombongan pun mendatangi kantor polisi untuk meminta pertolongan.
Tiba di Polsek Cinangka, petugas kepolisian mengira dia dan keluarganya dari pihak leasing.
Polisi pun menolak memberikan bantuan. Padahal, Rizky mengaku telah menunjukkan sejumlah bukti kepemilikan kendaraan yang membuktikan bahwa ia merupakan pemilik rental tersebut.
“Maka dari itu ketika kita sudah ditodong pistol, saya dan keluarga meminta tolong pada siapa kalau bukan pada polisi? Karena kita mempercayakan keselamatan kita pada polisi. Nah, setelah itu pada saat kita mampir ke polisi Cinangka, terjadilah penolakan itu,” ujarnya.
Kasus penembakan ini melibatkan tiga anggota TNI AL. Kini seluruhnya telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka ditahan sejak Sabtu (4/1) lalu hingga 20 hari ke depan.
(mnf/wis)
[Gambas:Video CNN]