JAKARTA – Baru-baru ini perusahaan keamanan siber global Kaspersky mengungkapkan bahwa teknologi kecerdasan buatan atau AI mampu menyempurnakan penipuan phishing.
Mulai dari membuat skrip penipuan menjadi lebih personal, menyempurnakan deepfake untuk membuat pesan audio dan video palsu yang akurat, hingga melewati keamanan sistem.
Untuk mempertahankan diri dari serangan phishing yang digerakkan oleh AI, Kaspersky menyarankan agar organisasi mengadopsi pendekatan proaktif dan berlapis yang menekankan keamanan siber komprehensif.
Selain itu, pelatihan kesadaran keamanan siber yang berfokus pada AI secara berkala dan terkini sangat penting bagi karyawan, untuk membantu mereka mengidentifikasi tanda-tanda halus phishing dan taktik berbahaya lainnya.
Di samping itu, bisnis harus menerapkan alat keamanan andal yang mampu mendeteksi anomali dalam email, seperti pola penulisan tidak biasa atau metadata yang mencurigakan.
Jangan lupa juga untuk menerapkan model keamananan zero-trust untuk meminimalkan potensi kerusakan akibat serangan yang berhasil.
“Dengan membatasi akses ke data dan sistem sensitif, pendekatan ini memastikan bahwa meskipun penyerang melanggar satu lapisan keamanan, mereka tidak dapat membahayakan seluruh jaringan,” kata Kaspersky.