Makassar, SiberNusa —
Lima desa di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, terisolir akibat jembatan penghubung terputus oleh banjir yang terjadi akhir pekan kemarin.
“Iya ada empat sampai lima desa yang terisolir dan sementara ini masih dalam pendataan,” kata Plt Kepala BPBD Sulbar, Yassir Fattah kepada CNNIndonesia.com, Senin (23/12).
Sementara untuk daerah titik longsor, beber Yassir, kebanyakan terjadi di perbatasan SiberNusa Sulbar dengan Sulawesi Selatan, seperti yang terjadi di perbatasan Mamasa dan Tana Toraja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kalau titik longsor itu banyak terjadi di Kabupaten Mamasa, mulai perbatasan Laungsu-Toraja, Mamasa-Polewali. Begitu juga Mamasa-Mamuju,” ungkapnya.
Kemudian di Polewali Mandar (Polman) juga mengalami bencana abrasi dan longsor. Kabupaten Majene mengalami banjir.
“Namun, saat ini masih dalam pendataan,” ujarnya.
Sementara itu, longsor yang terjadi di Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa memutuskan jalan penghubung Polman-Mamasa dan menimpa dua mobil yang melintas di lokasi bencana, Minggu (22/12) kemarin.
“Dua kendaraan roda empat yang sedang melintas tertimpa material longsor. Material longsor menutup seluruh badan jalan sehingga akses jalan tertutup,” kata Kapolsek Mamasa, Iptu Yunus dalam keterangan tertulisnya.
Longsor tersebut terjadi akibat hujan deras yang mengguyur seluruh daerah di Sulbar sehingga memicu terjadinya longsor dengan ketinggian material menutup jalan mencapai 5 meter dengan panjang 30 meter.
Namun, dalam kejadian tersebut, kata Yunus, tidak sampai menimbulkan korban jiwa dan telah dievakuasi kendaraan korban.
“Tidak ada korban. Kemudian dari pihak balai jalan sudah mengerahkan alat berat untuk membersihkan jalan dari material longsor,” pungkasnya.
(mir/isn)
[Gambas:Video CNN]