8 Jenis Serangan Siber yang Jadi Ancaman Keamanan Data pada 2025

Posted on

Jakarta, Beritasatu.com – Seiring dengan perkembangan teknologi, berbagai jenis ancaman serangan siber diprediksi akan terus berkembang dan semakin canggih pada 2025.

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menjadi alat utama yang digunakan oleh penyerang untuk meluncurkan serangan, terutama dalam bentuk phising yang lebih personal dan sulit dideteksi.

Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai jenis serangan siber yang dapat mengancam keamanan data seperti berikut ini, dikutip dari berbagai sumber, Rabu (15/1/2025).

1. Malware
Malware adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak, mengganggu, atau mencuri data dari sistem komputer. Jenis malware termasuk virus, worm, trojan, dan spyware. Malware dapat menyebar melalui lampiran email, unduhan dari internet, atau perangkat yang terinfeksi, menyebabkan kerusakan serius pada perangkat dan data.

2. Ransomware
Ransomware adalah jenis serangan yang mengenkripsi data pada perangkat korban dan meminta tebusan (ransom) untuk memberikan kunci dekripsi. Serangan ini sering menyasar individu maupun organisasi besar, yang dapat mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan dan gangguan operasional.

3. Phising
Phising adalah teknik penipuan yang bertujuan mencuri informasi sensitif, seperti username, password, atau data kartu kredit. Penyerang mengirimkan pesan yang tampaknya berasal dari sumber tepercaya, seperti email atau pesan teks. Serangan ini sering kali sulit dibedakan dari komunikasi asli, sehingga menambah risiko bagi korban.

4. Serangan DDoS (distributed denial of service)
Serangan DDoS bertujuan untuk membuat layanan online tidak dapat diakses dengan membanjiri server dengan lalu lintas berlebih dari banyak sumber sekaligus. Biasanya, penyerang menggunakan botnet, yang terdiri dari perangkat yang telah terinfeksi malware, untuk melancarkan serangan ini.

5. Serangan MitM (man-in-the-middle)
Dalam serangan MitM, penyerang menyusup dan mencegat komunikasi SiberNusa dua pihak yang sedang berinteraksi, seperti SiberNusa pengguna dan situs web. Penyerang dapat mencuri informasi atau bahkan memodifikasi data tanpa diketahui oleh korban.

6. SQL Injection
SQL Injection adalah teknik serangan yang melibatkan penyisipan kode SQL berbahaya ke dalam query database aplikasi web. Serangan ini bertujuan untuk mengakses, mencuri, atau memodifikasi data yang tersimpan dalam database, sering kali tanpa izin atau sepengetahuan pemilik data.

7. Zero-day exploit
Zero-day exploit terjadi ketika penyerang memanfaatkan celah keamanan pada perangkat lunak yang belum diketahui oleh pengembangnya. Tanpa adanya patch atau pembaruan untuk menutup celah tersebut, serangan ini bisa sangat merusak dan sulit dicegah.

8. Spoofing
Spoofing adalah serangan di mana penyerang menyamar sebagai entitas terpercaya untuk mendapatkan akses tidak sah ke sistem atau informasi. Jenis spoofing meliputi email spoofing dan IP spoofing, yang dapat menipu sistem keamanan dan mengarah pada kebocoran data penting.

Jenis serangan siber terus berkembang dan semakin canggih, dengan ancaman yang dapat merusak keamanan data. Penggunaan AI oleh penyerang menambah kompleksitas serangan seperti phising yang lebih personal.

Oleh karena itu, penting bagi individu dan organisasi untuk terus memperbarui pemahaman mereka tentang berbagai jenis serangan siber dan melindungi sistem mereka agar terhindar dari ancaman yang semakin nyata.