Jakarta, SiberNusa —
TNI Angkatan Laut (TNI AL) buka suara soal viral pengadaan aplikasi Information Response System bernilai Rp100 miliar. Dalam unggahan yang beredar, pengadaan itu disebut dengan buzzer.
Sebuah akun di x menampilkan tangkapan layar di website Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP).
Dalam tangkapan layar, nama paket adalah pengadaan aplikasi Information Response System.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uraian pekerjaan dalam paket itu menyatakan bahwa Dispenal sudah saatnya menerapkan sistem respons tersebut dengan membangun sistem khusus. Tujuannya, adalah untuk mengurangi kemunculan opini negatif.
“Dengan menyebarkan informasi positif melalui keterlibatan key opinion leader guna menggiring opini masyarakat ke arah opini yang positif dan kondusif,” demikian uraian tersebut. “…. metode seperti ini juga dikenal dengan sebutan buzzer.”
Spesifikasi pekerjaan berganti
Berdasar penelusuran di website Sirup LKPP, uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan telah berganti.
Dalam klarifikasinya, TNI AL menyatakan terdapat kesalahan pada deskripsi pekerjaan yang menyebutkan bahwa aplikasi tersebut adalah buzzer.
TNI AL menyatakan aplikasi yang dibangun adalah sebuah aplikasi pengamanan informasi yang sangat dibutuhkan di dalam menjaga integritas Informasi yang akan dipublikasi.
Dengan aplikasi tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan perlindungan data sensitif dengan menjaga integritas informasi dan mencegah penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berwenang, serta pendeteksian penyalahgunaan informasi terkait TNI AL di media sosial.
“Pembangunan aplikasi tersebut tentunya membutuhkan infrastruktur perangkat keras, perangkat lunak serta layanan data pendukung lainnya,” dikutip dari penjelasan TNI AL.
(yoa/asa)
[Gambas:Video CNN]